Minggu, 10 Juni 2018

dakwah Rasulullah periode Mekkah dan Madinah

Dakwah Rasulullah Saw periode Mekah dilakukan dengan berbagai strategi demi mencapai suatu tujuan yang luhur, yaitu agar masyarakat Arab meninggalkan kejahiliahannya di bidang agama, moral, dan hukum, sehingga menjadi umat yang meyakini kebenaran kerasulan Nabi Muhammad Saw dan ajaran Islam yang disampaikannya, kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Strategi dakwah Rasulullah Saw dalam usahanya agar mencapai tujuan yang luhur tersebut sebagai berikut:

1. Dakwah secara sembunyi-sembunyi selama 3-4 tahun
Cara ini ditempuh oleh Rasulullah Saw karena beliau begitu yakin bahwa masyarakat Arab Jahiliah, masih sangat kuat mempertahankan kepercayaan dan tradisi warisan luhur mereka.
Pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi ini, Rasulullah Saw menyeru untuk masuk Islam, orang-orang yang berada di lingkungan rumah tangganya sendiri dan kerabat serta sahabat dekatnya. Diantaranya, Khadijah binti Khuwailid (istri Rasulullah Saw), Ali bin Abu Thalib (saudara sepupu Rasulullah Saw yang tinggal serumah dengannya, waktu masuk Islam ia masih berusia 10 tahun), Zaid bin Haritsah (anak angkat Rasulullah Saw), Abu Bakar Ash-Shiddiq (sahabat dekat Rasulullah Saw), dan Ummu Aiman (pengasuh Rasulullah Saw pada waktu kecil).
Sesuai dengan ajaran Islam, bahwa berdakwah bukan hanya kewajiban Rasulullah Saw, tetapi juga kewajibannya para pengikutnya (umat Islam), maka Abu Bakar Ash-Shiddiq, seorang saudagar kaya, yang dihormati dan disegani banyak orang, karena budi bahasanya yang halus, ilmu pengetahuannya yang luas, dan pandai bergaul telah meneladani Rasulullah Saw, yakni berdakwah secara sembunyi-sembunyi.

Usaha dakwah Abu Bakar Ash-Siddiq berhasil karena ternyata beberapa orang kawan dekatnya menyatakan diri masuk Islam, mereka adalah:
 Abdul Amar dari Bani Zuhrah, Abdul Amar berarti hamba milik si Amar. Karena Islam melarang perbudakan, kemudian nama itu diganti oleh Rasulullah Saw menjadi Abdurrahman bin Auf, yang artinya hamba Allah Swt, Yang Maha Pengasih.
 Abu Ubaidah bin Jarrah dari Bani Haris.
 Utsman bin Affan.
 Zubair bin Awam.
 Sa’ad bin Abu Waqqas.
 Thalhah bin Ubaidah.
Orang-orang yang masuk Islam pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi yang namanya telah disebutkan di atas disebut Assabiqunal Awwalun (pemeluk Islam generasi awal).

2. Dakwah secara terang-terangan selama 10 tahun
 Dakwah Rasulullah SAW periode Madinah berlangsung selama sepuluh tahun, yakni dari semenjak tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama hijriah sampai dengan wafatnya Rasulullah SAW, tanggal 13 Rabiul Awal tahun ke-11 hijriah.
     Materi dakwah yang disampaikan Rasulullah SAW pada periode Madinah, selain ajaran Islam yang terkandung dalam 89 surat Makiyah dan Hadis periode Mekah, juga ajaran Islam yang terkandung dalm 25 surat Madaniyah dan hadis periode Madinah. Adapaun ajaran Islam periode Madinah, umumnya ajaran Islam tentang masalah sosial kemasyarakatan.
    Mengenai objek dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah adalah orang-orang yang sudah masuk Islam dari kalangan kaum Muhajirin dan Ansar. Juga orang-orang yang belum masuk Islam seperti kaum Yahudi penduduk Madinah, para penduduk di luar kota Madinah yang termasuk bangsa Arab dan tidak termasuk bangsa Arab.
 Dakwah Rasulullah SAW yang ditujukan kepada orang-orang yang sudah masuk Islam (umat Islam) bertujuan agar mereka mengetahui seluruh ajaran Islam baik yang diturunkan di Mekah ataupun yang diturunkan di Madinah, kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka betul-betul menjadi umat yang bertakwa. Selain itu, Rasulullah SAW dibantu oleh para sahabatnya melakukan usaha-usaha nyata agar terwujud persaudaraan sesama umat Islam dan terbentuk masyarakat madani di Madinah.
     Mengenai dakwah yang ditujukan kepada orang-orang yang belum masuk Islam bertujuan agar mereka bersedia menerima Islam sebagai agamanya, mempelajari ajaran-ajarannya dan mengamalkannya, sehingga mereka menjadi umat Islam yang senantiasa beriman dan beramal saleh, yang berbahagia di dunia serta sejahtera di akhirat.
    Tujuan dakwah Rasulullah SAW yang luhur dan cara penyampaiannya yang terpuji, menyebabkan umat manusia yang belum masuk Islam banyak yang masuk Islam dengan kemauan dan kesadarn sendiri. namun tidak sedikit pula orang-orang kafir yang tidak bersedia masuk Islam, bahkan mereka berusaha menghalang-halangi orang lain masuk Islam dan juga berusaha melenyapkan agama Isla dan umatnya dari muka bumi. Mereka itu seperti kaum kafir Quraisy penduduk Mekah, kaum Yahudi Madinah, dan sekutu-sekutu mereka.
    Setelah ada izin dari Allah SWT untuk berperang, sebagaimana firman-Nya dalam surah Al-Hajj, 22:39 dan Al-Baqarah, 2:190, maka kemudian Rasulullah SAW dan para sahabatnya menusun kekuatan untuk menghadapi peperangan dengan orang kafir yang tidak dapat dihindarkan lagi



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar